Tidak terasa eLKISI sudah hampir
berumur 7 tahun, banyak suka dan duka berlalu seiring dengan bertambahnya usia
lembaga eLKISI. Menjelang Rapat Kerja
Ke-6 eLKISI dan mengawali awal tahun 2018 terdapat refleksi yang bisa diambil.
Teringat dahulu saat masih bekerja di
Surabaya, dan sering riwa riwi Mojokerto Surabaya, saya sering bertanya
dalam hati apakah itu eLKISI… Sebuah nama yang terpampang besar di papan baliho
besar berwarna dasar hijau tua, di seberang jalan raya Mojosari Trawas.
Saat itu terdapat azam untuk
bisa bergabung bersama eLKISI untuk bisa mengamalkan ilmu dan berkontribusi
sosial untuk umat. Maka dengan bismillah, awal tahun 2011 saya
mengirimkan surat lamaran dan diterima langsung oleh Direktur eLKISI, Ustad
Fathur.
Mungkin sekitar 2 bulanan saya
menunggu, sampai pada akhirnya sekitar bulan Juni 2011 terdapat SMS yang berisi
undangan untuk bisa hadir di acara Rapat Asatid eLKISI. Alhamdulillah….
Akhirnya saya bisa bergabung di pesantren yang berbasis edukasi dan sosial
keummatan tersebut.
Berbeda dengan tempat bekerja yang
sebelumnya, eLKISI merupakan lembaga pendidikan yang cukup unik. Saya termasuk
sosok orang yang memiliki keinginan untuk bisa terus belajar dan berkarya, yang
senantiasa terpacu akan tantangan. Salah
satu alasan saya untuk resign dari tempat kerja yang sebelumnya adalah
karena faktor kurangnya tantangan dan mandeknya kesempatan untuk belajar.
Sedangkan di eLKISI, kita seakan
berselancar dengan tantangan dan pengalaman baru. Kita senantiasa dituntut
untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Seakan tidak ada kata berhenti
untuk terus berinovasi. Kalimat yang sering kali disampaikan oleh Ustad Fathur
selaku Pengasuh, “Boleh saja orang lain meniru eLKISI saat ini, tetapi sesuatu
yang ditiru tersebut akan sudah ketinggalan karena eLKISI senantiasa berinovasi
dengan hal baru yang lain.”
Semangat inovasi tiada henti inilah
yang menjadikan seluruh elemen pesantren, khususnya para asatidz harus memiliki
mentalitas progresif, mentalitas the winner sehingga mampu untuk
mengimbangi gerak dan langkah lembaga yang demikian kencang.
Jargon yang dicanangkan: “Menjadi
Lembaga Terbaik Tahun 2020”. Untuk mencapai tujuan tersebut bukanlah hal yang
ringan. Butuh semangat, kesungguhan, niat yang ikhlas, dan kerjasama yang solid
seluruh elemen pesantren. Dibutuhkan team
work yang handal, yang bekerja dengan cerdas dan cepat mengatasi segala
hambatan dan rintangan untuk mencapai kesuksesan.
Memang banyak PR yang harus segera
diselesaikan, mulai dari belum rapinya administrasi pondok, terdapat pengajar
yang kurang disiplin, kurangnya pengalaman mengajar para guru, semangat belajar
para santri yang kurang, nilai akademik yang butuh ditingkatkan, sarpras yang
belum ideal, problem santri dan seabrek problematika lain yang butuh
dipecahkan. Namun kondisi tersebut bukanlah alasan untuk mengeluh dan berdiam
diri, sambil mencari kambing hitam dan berusaha berdalih untuk mencari
pembenaran atas kondisi salah yang ada.
Kalau mau mencari ibroh, maka kita
bisa melihat perusahaan komputer merk HP (Hewlett- Packard). Pada tahun 1939 Hewlett- Packard memulai usahanya dari sebuah
garasi dengan modal $ 538. Namun 78
tahun kemudian Hewlett- Packard tumbuh menjadi salah
satu perusahaan terbesar di dunia teknologi informasi. Sekarang HP memiliki lebih dari
300.000 karyawan dan diposting pendapatan sebesar $ 126.000.000.000 pada tahun 2010. Pendiri
HP memulai usahanya dari sebuah garasi, …. Dan dengan izin Allah perusahaan
tersebut menjadi perusahaan raksasa sampai saat ini.
Maka kalau hanya sekedar orang tua yang kurang sopan, persoalan santri yang
silih berganti, persoalan SDM guru, kurang idealnya sarana dan prasarana, dan
berbagai pernak pernik persoalan lain... bukanlah alasan untuk kita berputus asa dan
eLKISI tidak menjadi juara.
Alhamdulillah saat ini momen yang
tepat untuk berbenah. Para asatidzah
bertekat untuk berjuang dengan sungguh-sungguh menjalankan amanah di Ponpes
eLKISI. Para asatidzah menuliskan Surat Pernyataan Asatidz sebagai bentuk
komitmen siap berjuang di Ponpes eLKISI dengan sebaik-baiknya. Di awal tahun 2018
diadakannya Rapat Kerja eLKISI Ke-6, sejumlah
60 ustad dan ustadzah eLKISI berkumpul untuk menyamakan persepsi dan
berkoordinasi, bukan semata untuk mencari pundi-pundi rupiah, tetapi lebih dari
itu yakni dilandasi semangat untuk mendidik generasi muslim terbaik dan dalam
rangka meraih ridho Allah. Suatu semangat baru untuk
menjadi Ponpes terbaik.
Dimulai dengan momen Rapat Kerja Ke-6 yang
akan dilaksanakan tanggal 7-9 Januari 2018. Bismillah menuju eLKISI
juara …
Ardhian Zahroni
Trawas, 3 Januari 2018 (sambil nyeruput kopi di pagi
hari pukul 06.33)