Dr. SURYAMAN, M.Pd
BAB 1 KONSEP DAN KARAKTERISTIK
EVALUASI PROGRAM
A. Pendidikan dan pembelajaran
Evaluasi
program pembelajaran cukup hanya berdasarkan pada penilaian hasil belajar
siswa, namun juga dengan mengevaluasi desain program dan implementasi program
pembelajaran. Penilaian terhadap desain program dan implementasi pembelajaran
meliputi aspek kompetensi yang dikembangkan strategi pembelajaran yang dipilih
dari isi program. Penilaian terhadap hasil program pembelajaran tidak cukup
terbatas pada hasil jangka pendek atau output tetapi sebaliknya juga menjangkau
outcome dari program pembelajaran.
Usaha
peningkatan kualitas pendidikan dapat ditempuh melalui peningkatan kualitas
pembelajaran dan kualitas sistem penilaian. Keduanya saling terkait menjadi
suatu sistem pembelajaran.
Untuk mencapai
tujuan pendidikan maka dilakukan proses pembelajaran. Salah satu faktor penting
dalam proses pembelajaran adalah evaluasi pembelajaran baik dalam proses maupun
hasil pembelajaran.
Evaluasi dapat
mendorong siswa untuk lebih giat belajar secara terus-menerus. Evaluasi proses
pembelajaran guru untuk lebih meningkatkan fasilitas dan kualitas manajemen
sekolah.
Oleh karena itu
di dalam pembelajaran dibutuhkan guru yang tidak hanya mampu mengajar dengan
baik tetapi juga mampu melakukan evaluasi dengan baik. Evaluasi tidak hanya
bertumpu pada penilaian hasil belajar, tetapi juga dalam proses penilaian
terhadap input output maupun kualitas dan juga proses pembelajaran itu sendiri.
Evaluasi dalam
bidang pendidikan ditinjau dari sasarannya ada yang bersifat makro dan ada yang
mikro.
Evaluasi yang
bersifat makro sasarannya adalah program pendidikan yaitu program yang
direncanakan untuk memperbaiki bidang pendidikan. Evaluasi mikro digunakan di
tingkat kelas untuk mengetahui pencapaian belajar peserta didik.
B. Pembelajaran
Pembelajaran
disebut dengan belajar mengajar terjemahan dari instruksional. Belajar adalah
suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.
Mengajar hakekatnya adalah suatu proses yaitu proses mengatur meng organizer
lingkungan yang ada disekitar siswa sehingga menumbuhkan dan mendorong siswa
melakukan kegiatan belajar.
Dalam proses
pembelajaran terdapat dua kegiatan yang terjadi dalam suatu kesatuan waktu
dengan pelaku yang berbeda, yaitu siswa dan guru.
C. Pengertian program dan evaluasi
program
Ada tiga macam
kajian ilmiah yang dilakukan oleh masyarakat ilmiah: (1) penelitian, (2)
pengembangan, dan (3) evaluasi.
Evaluasi
program pendidikan digunakan untuk membantu akuntabilitas dan memperjelas
program mana saja yang mampu memberi perbedaan dan memberikan staf informasi
yang dibutuhkan untuk meningkatkan pelayanan.
Evaluasi adalah
sebuah kumpulan sistemasi dan analisis data yang dibutuhkan untuk membuat
keputusan, sebuah proses dimana program yang berjalan paling baik dikembangkan
dari luar.
D. Program sesuaikan dengan masalah
E. Proses evaluasi
Proses evaluasi
mendeskripsikan dan merancang materi program dan aktivitas.
F. Evaluasi primer
Evaluasi
memiliki beberapa tujuan. Sangat penting untuk memperhatikan hal-hal mana saja
yang paling dibutuhkan dan menggunakan informasi yang akan didapat dan untuk
tujuan apa.
Administrasi
evaluasi adalah proses dokumentasi dalam proses evaluasi dan dikumpulkan
menjadi manajemen informasi sistem (MSI). Sistem informasi ini dapat membantu
program staf untuk membuat perbaikan program jangka pendek.
Evaluasi dapat
membantu untuk memastikan aktivitas proyeksi dengan perencanaan proyek dan
tujuannya.
BAB 2 EVALUASI DAN PENELITIAN
A. Evaluasi
Evaluasi dan
penelitian memerankan peranan penting dalam pengembangan dan pengayaan dari
pembelajaran Pendidikan dan kebijakan keahlian. Sangat penting analisis
kekayaan intelegensi nya dan menggunakannya dengan efektif. Penelitian membantu
kita untuk membentuk kebijakan dan layanan yang dibutuhkan oleh siswa.
Evaluasi
program adalah langkah awal dalam supervisi yaitu mengumpulkan data yang tepat
agar dapat dilanjutkan dengan pemberian pembinaan yang tepat pula.
Hal yang
terpenting program yaitu pertama realisasi atau implementasi suatu kebijakan.
Kedua terjadi dalam waktu yang relatif lama karena merupakan kegiatan
berkesinambungan. Ketiga terjadi dalam organisasi yang melibatkan sekelompok
orang.
Kebijakan dapat
dilakukan berdasarkan hasil evaluasi suatu program diambil diantaranya:
Menghentikan program; merevisi program; melanjutkan program; menyebarluaskan
program.
Jenis program
dapat dibedakan menjadi tiga yaitu: Program pemrosesan; program layanan;
program umum.
Hal-hal yang
diperhatikan dalam merancang perencanaan evaluasi adalah sebagai berikut:
1. Analisis
kebutuhan
2. Metodologi
yang berisi tiga hal pokok
3. Penentuan
instrumen evaluasi
Secara garis
besar evaluasi program dilaksanakan melalui beberapa tahapan: Tahap persiapan
evaluasi program; tahap pelaksanaan evaluasi program; dan tahap monitoring
pelaksanaan program.
Analisis data
dalam evaluasi program pendidikan dapat dilaksanakan melalui tahapan sebagai
berikut:
1. Tabulasi
data
2. Pengolahan
data
3. Pengolahan
data dengan komputer
B. Penelitian
Dari hasrat
keingintahuan dan permasalahan dilanjutkan dengan pengkajian landasan teoritis
yang terdapat dalam kepustakaan untuk mendapatkan jawaban sementara atau
hipotesis selanjutnya direncanakan dan dilakukan pengumpulan data untuk menguji
hipotesis yang akan diperoleh kesimpulan dan jawaban permasalahan.
Penelitian deskriptif
Penelitian
deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan peristiwa-peristiwa yang urgen
terjadi pada masa kini. Penelitian deskriptif dibedakan menjadi dua jenis
berdasarkan sifat dan analisis datanya yaitu penelitian deskriptif eksploratif
dan penelitian deskriptif developmental.
Tahapan proses penelitian
deskriptif:
1. Mengidentifikasi, memilih, dan
merumuskan masalah penelitian
2. Melakukan kajian pustaka
3. Merumuskan tujuan penelitian
4. Menguraikan kegunaan dan
pentingnya penelitian
5. Menetapkan asumsi penelitian
6. Menetapkan ruang lingkup dan
keterbatasan penelitian
7. Membuat definisi istilah
operasional
8. Susunan rancangan penelitian
9. Menentukan populasi dan sampel
10. Menentukan instrumen penelitian
11. Mengumpulkan data
12. Menganalisis data
BAB 3 MACAM DAN MODEL EVALUASI
PROGRAM
A. Macam evaluasi program
1. Evaluasi: formatif –sumatif
Tes formatif
•
Bertujuan untuk meningkatkan program.
•
Audiens mini strator dan staf program.
•
Evaluator evaluator internal.
•
Karakteristik pengukuran tepat waktu sering informal.
•
Frekuensi pengumpulan data sering.
•
Ukuran sampel seringkali kecil.
Tes sumatif
•
bertujuan untuk menunjukkan kemanfaatan program.
•
Audiens konsumen potensial atau sponsor.
•
Evaluator evaluator eksternal.
•
Karakteristik pengukuran meyakinkan.
•
Frekuensi pengumpulan data terbatas.
•
Ukuran sampel biayanya besar.
2. Evaluasi kuantitatif dan
kualitatif
Kajian kuantitatif bercirikan
adanya:
1.
Pengujian hipotesis
2.
Penekanan eksperimentasi
3.
Penekanan standarisasi, presisi, objektivitas, realibilitasi, dan
validitas
4.
generalisasi
Kajian kualitatif memiliki ciri:
1.
Dilakukan dalam latar alamiah
2.
Pengkaji merupakan instrumen kunci
3.
Menekankan proses
4.
Menggunakan Mod metode dalam pengumpulan data
3. Evaluasi eksperimental dan non
eksperimental
B. Model evaluasi program
Ø
Evaluasi model Kirk Patrick
Ada empat level evaluasi:
1. Evaluating reaction: Evaluasi Untuk mengetahui tingkat kepuasan
peserta terhadap pelaksanaan suatu pelatihan
2. Evaluating learning: Evaluasi untuk mengukur tingkat tambahan
pengetahuan keterampilan maupun perubahan sikap peserta setelah mengikuti
pelatihan
3. Evaluating behavior: Untuk mengetahui tingkat perubahan perilaku
kerja peserta pelatihan setelah kembali ke lingkungan kerjanya
4. Evaluating result: Evaluasi untuk mengetahui dampak perubahan
perilaku kerja peserta pelatihan terhadap tingkat produktivitas organisasi
selanjutnya
Ø
Model tiller
Evaluasi program menggunakan model
dealer mempunyai sejarah paling tua. Orientasinya adalah membandingkan hasil
belajar siswa pada akhir program dengan tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya.
Kelebihan
•
Objektif
•
Mudah dilaksanakan oleh guru
Kelemahan
•
Program dipandang secara sederhana
•
Lebih berorientasi pada hasil akhir
Ø
Model CIPP
Konsep evaluasi model CIPP (Context,
Input, Process, Dan Product), tujuan penting evaluasi adalah bukan membuktikan
tetapi untuk memperbaiki. Evaluasi ini dapat diterapkan dalam berbagai bidang
seperti pendidikan, manajemen, perusahaan serta dalam berbagai jenjang proyek
maupun institusi.
Ø
Model Scriven
Evaluasi sering disebut dengan goal free
(bebas tujuan). Sering kali klien tidak mau memberitahukan tujuan program
kepada evaluator. Tujuannya agar evaluator tidak terpaku pada hasil-hasil
dengan tujuan saja.
BAB 4 DESAIN EVALUASI PROGRAM
Cakupan evaluasi program
pembelajaran
A. Desain program pembelajaran
1.
Kompetensi yang akan dikembangkan
2.
Strategi pembelajaran
3.
Isi program pembelajaran
B. Implementasi program pembelajaran
C. Hasil program pembelajaran
1.
Identifikasi audiens
2.
Pembahasan dan penentuan batas evaluasi
3.
Pengkajian evaluability tas program
4.
Kajian pustaka
5.
Penentuan metode evaluasi
6.
Penyajian proposal tertulis
7.
Pelaksanaan atau implementasi evaluasi
8.
Pelaporan hasil evaluasi
9.
Mengevaluasi desain evaluasi
D. Evaluasi hasil belajar kognitif
Tahapan evaluasi
1.
Menentukan tujuan
2.
Menentukan rencana evaluasi
3.
Penyusunan instrumen evaluasi
4.
Pengumpulan data atau informasi
5.
Analisis dan interpretasi
6.
Tindak lanjut
Mengevaluasi hasil belajar ranah
kognitif
1.
Melakukan testing
2.
Melakukan skoring, analisis dan interpretasi
3.
Melaksanakan tindak lanjut
E. Evaluasi hasil belajar
psikomotorik
1.
Sasaran evaluasi
2.
Tujuan penilaian
3.
Tahap penilaian keterampilan psikomotorik
a. Penyusunan instrumen
1.
Tahap analisis tugas
2.
Tahap penentuan dimensi psikomotorik
F. Evaluasi hasil belajar afektif
1.
Sasaran evaluasi
2.
Tujuan dan sasaran penilaian hasil belajar afektif
3.
Teknik penilaian hasil belajar afektif
4.
Penyusunan instrumen atau alat penilaian hasil belajar afektif
BAB 5 EVALUATOR PROGRAM DAN KRITERIA
EVALUASI
A. KATEGORI EVALUATOR
INTERNAL
Kelebihan:
•
Evaluator memahami betul program yang akan dievaluasi
•
Pengambilan keputusan tidak perlu banyak mengeluarkan dana.
Kekurangan:
•
Adanya unsur subjektivitas
•
Evaluator tidak sabar dan tergesa-gesa.
EKSTERNAL
Kategori eksternal adalah tim yang
diminta biasanya oleh pengambil keputusan untuk melaksanakan evaluasi
efektivitas program agar hasilnya dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan
dalam menentukan tindak lanjut program.
Evaluator luar adalah orang-orang
yang kaitan dengan kebijakan dan implementasi program.
Kelebihan evaluator luar
•
Lebih objektif
•
Karena mereka adalah evaluator profesional maka mereka akan bekerja
dengan sebaik mungkin agar hasilnya dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan
dalam menentukan tindak lanjut program.
Kekurangan evaluator luar
•
Sebagai orang luar untuk bisa menilai objektivitas hadiran atau
kegagalan program yang dievaluasi.
•
Evaluator profesional akan bertahan dengan sebaik mungkin karena
mereka selalu mempertahankan kredibilitasnya
KRITERIA EVALUATOR
1.
Memahami materi yang dievaluasi
2.
Menguasai metodologi
3.
Objektif dan cermat
4.
Otonom
5.
Memahami responden
6.
Tangkap masalah sosial politik
7.
Menguasai metodologi
8.
Terbuka terhadap kritik
9.
Jujur
10.
Objektif
11.
Tidak mudah membuat kontrak
B. KRITERIA EVALUASI
a. Kriteria internal
1.
Koherensi (konsistensi)
2.
Pengetahuan penempatan prize yakni mencakup pemilihan staf
3.
Reaksi pemakai program
4.
Reaksi pelaksana program
5.
Efektivitas penggunaan dana
6.
Kemampuan generatif atau pengembangan diri dari program
b. Kriteria eksternal
1.
Kemampuan pengarahan kebijakan
2.
Analisis cost benefit untuk membandingkan antara biaya dengan
keuntungan
3.
Efek multiplayer baik yang berupa imbasan langsung ataupun imbasan
yang tidak langsung
BAB 6 EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN
DAN PELATIHAN
A. Langkah dalam perencanaan
evaluasi
Ø Mengidentifikasi
evaluasi konsumen
Sangat
penting untuk mengidentifikasi pengguna potensial untuk menetapkan pertanyaan
apa saja yang paling penting, data apa yang dipandang Kredibel dan layak,
analisis Apa yang harus dilakukan, dan bagaimana hasil yang bisa ditayangkan.
Ø Memilih daftar
pertanyaan penting
Pertanyaan
disusun untuk mendeskripsikan Tujuan yang akan dicapai, dana digunakan untuk
mempelajari dampak dari implementasi program.
Ø Membuat
pemetaan rancangan kerja evaluasi
Sangat
kritis langkah untuk merancang tahapan rencana kerja untuk pelaksanaan
evaluasi.
Ø Memastikan
sumber informasi tambahan untuk menjalankan semua fungsi
Evaluasi
adalah sebuah pekerjaan yang intensif minimum evaluasi pada sekolah akan
membutuhkan sumber daya fungsi intensif.
Ø Mengarahkan
permasalahan praktis dalam perencanaan dan implementasi evaluasi. Rencana
evaluasi tidak seharusnya memasukkan semua data yang mereka dapat. Namun perlu
mengarahkan kepada permasalahan praktis dalam perencanaan dan implementasi
evaluasi.
Ø Dokumentasi dan
analisis instalasi program dan operasional
Proses
evaluasi mungkin saja dilakukan dalam rangka memonitor aktivitas proyek,
memastikan akuntabilitas, meningkatkan pelayanan, atau mengatur tahapan untuk
proyek yang akan dilaksanakan selanjutnya.
Ø Observasi hasil
keluaran perilaku dan perubahan atribut pada program
Evaluasi
digunakan untuk mencari tahu apakah tujuan sudah sesuai dengan layanan yang
ditawarkan.
Ø Perlakuan pada
kelompok
Metode
yang paling umum adalah mengumpulkan data dari kelompok partisipan sebelum dan
sesudah treatment. Respon akan dibandingkan sebagai bukti perubahan dalam
pengetahuan dan perilaku.
Ø Treatment dan
perbandingan pada kelompok
Cara yang lebih
ketat adalah Bagaimana menjelaskan efek dari treatment ini dan dibandingkan
performanya dari siapa yang telah menerima dan ini dengan orang yang hampir
sama yang tidak menerima treatment.
Ø Memastikan
evaluasi valid dan menghasilkan teman yang bertanggung jawab
Metode
yang digunakan sebagai metode pengumpulan data harus sesuai dengan dua kondisi
yang memperhatikan keakuratan harus valid dan bertanggung jawab.
B. Contoh: Evaluasi program
pelatihan model Kirkpatrick
Aktivitas
evaluasi adalah pemilihan model yang dianggap paling sesuai terhadap program
yang hendak dievaluasi. Untuk menentukan jenis atau model evaluasi yang hendak
digunakan seorang evaluator biasanya mempertimbangkan dua hal yaitu jenis
program yang hendak dievaluasi dan tujuan atau untuk kepentingan apa suatu
evaluasi dilakukan.
Contoh program ini adalah program
Diklat kursus dan pelatihan.
LANGKAH-LANGKAH MELAKUKAN EVALUASI
Pertanyaan yang diajukan
Ø Tujuan
pelatihan ?
Ø Mengapa perlu
evaluasi ?
Ø Apa yang harus
dievaluasi ?
Ø Kapan kita
harus mengevaluasi ?
Ø Siapa yang
harus dievaluasi ?
Ø Bagaimana kita mengevaluasi
?
Ø Area evaluasi
program pelatihan?
BAB 7 TEKNIK MENYUSUN ALAT EVALUASI
BELAJAR
A. Mengukur hasil evaluasi
Mengukur:
Membandingkan sesuatu dengan satu ukuran kuantitatif
B. Tujuan evaluasi hasil belajar
Soal essay (tes uraian)
Tes uraian
adalah pertanyaan yang menuntut siswa menjawab dalam bentuk menguraikan,
menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk lain
yang sejenis sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata
bahasa sendiri.
C. Macam-macam soal fungsi evaluasi
soal objektif
1.
Benar salah
2.
Menjodohkan
3.
Tes isian
4.
Pilihan ganda
1. Kelebihan dan kelemahan tes essay
Kelebihan:
a.
Menyusun soal sangat mudah
b.
Siswa bebas menjawab
c.
Siswa melatih mengemukakan gagasan
d.
Lebih ekonomis
Kelemahan:
a.
Kurang efektif untuk materi yang sekrupnya luas
b.
Jawabannya hidrogen menyelipkan tester
c.
Baik buruk tulisan panjang pendek tidak sama jawaban menimbulkan
evaluasi dan penskoran kurang objektif
d.
Salah pengertian dalam memahami soal tes
e.
Koreksi memerlukan waktu dan ketelitian
2. Kelebihan dan kelemahan tes
objektif
Kelebihan:
a.
Menilai bahan pelajaran scrubnya luas
b.
Jawaban bebas terpimpin
c.
Dinilai secara objektif
d.
Pemeriksaan mudah dan cepat
Kelemahan:
a.
Kurang memberi kesempatan menyatakan gagasan
b.
Siswa mencoba-coba spekulasi
c.
Memerlukan ketelitian waktu cukup lama
d.
Kurang ekonomis
D. Kelebihan dan kelemahan tes
1.
Tentukan TIU dan TIK
2.
Prinsip dasar EHB
3.
Menentukan kisi-kisi soal
E. Teknik evaluasi non tes
1.
Wawancara
2.
Pengamatan
3.
Penyusunan instrumen non tes
4.
Analisis kualitas soal tes
BAB 8 STUDI KASUS 1 EVALUASI PROGRAM
PENDIDIKAN SISTEM GANDA
A. Evaluasi program pendidikan
sistem ganda
Memasuki kerja
sama ekonomi negara-negara cara melalui kawasan perdagangan bebas ASEAN sejak
tahun 2003 dan pasar bebas dunia tahun 2020 akan menimbulkan persaingan ketat
baik barang atau komoditas maupun jasa. Ini berarti Indonesia harus
meningkatkan daya saing baik mutu Hasil produk maupun jasa. Peningkatan daya
saing ini dimulai dari penyiapan sumber daya manusia (SDM) berkualitas yang
merupakan faktor keunggulan menghadapi persaingan dimaksud.
Oleh karena itu
perlu ada reformasi dalam sistem pendidikan yang mampu menghasilkan sumber daya
manusia yang siap kerja. Jika tidak maka pendidikan hanya menghasilkan
pengangguran baru yang tidak terserap di lapangan kerja.
Menghadapi
kondisi tersebut pendidikan Menengah Kejuruan evaluasi program pendidikan
sistem ganda dihadapkan pada berbagai permasalahan antara lain:
1.
Pendidikan kejuruan berorientasi pada pasokan tidak pada
permintaan.
2.
Program pendidikan Kejuruan hanya berbasis sekolah.
3.
Tidak adanya pengakuan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh
sebelumnya.
4.
Kebuntuan karier tamatan SMK.
5.
Guru-guru SMK berpengalaman industri.
6.
Adanya anggapan keliru bahwa pendidikan hanya merupakan tanggung
jawab Dikbud atau Depdiknas.
7.
Pendidikan Kejuruaan lebih berorientasi pada lapangan kerja sektor
formal.
8.
Ketergantungan SMK kepada subsidi pemerintah terutama di bidang
pembiayaan.
Evaluasi
program pendidikan sistem ganda dengan pendekatan project work (kerja proyek)
untuk mata Diklat produktif, akan tetapi evaluasi program secara keseluruhan
belum pernah dilakukan. Untuk melihat efektivitas pelaksanaan program tidak
hanya dilihat dari faktor siswanya saja tetapi faktor-faktor lain diperhatikan
juga. Misalnya: Guru, kurikulum, sarana dan prasarana, pembiayaan, kegiatan
belajar mengajar di sekolah, kegiatan praktik kerja di industri, Hubungan
Industri atau institusi pasangan dan faktor lainnya.
Pembatasan masalah
Program
pendidikan sistem ganda (pSG) adalah suatu program pendidikan yang ada di
Sekolah Menengah Kejuruaan (sMK) di Indonesia. Batasan objek penelitian ini
dilaksanakan pada SMK Negeri di Makassar program keahlian usaha jasa pariwisata
yang melaksanakan program pendidikan sistem ganda.
Perumusan masalah
1. Bagaimanakah
prosedur rekrutmen peserta didik, persyaratan administrasi guru produktif,
pengembangan kurikulum dengan keterlibatan industri, kalender pendidikan,
ketersediaan sarana dan prasarana di sekolah dan di industri sehingga dapat
mendukung tercapainya tujuan yang ditetapkan, serta pembiayaan pelaksanaan
program sistem ganda?
2. Bagaimanakah
kegiatan pembelajar di sekolah yang terdiri dari; penguasaan guru dalam
penyiapan evaluasi program pendidikan sistem ganda, penguasaan guru dalam
kegiatan pembelajaran, interaksi guru dan siswa, pengelolaan praktek kerja
siswa?
3. Bagaimanakah
hasil ujian nasional, hasil ujian nasional komponen produktif dengan pendekatan
project work, dan sertifikasi; dan keterserapan tamatan di dunia kerja Pada
tahapan hasil?
Kegunaan hasil penelitian
1. Teoritis,
diharapkan berguna sebagai bahan untuk memperjelas konsep tentang program
pendidikan sistem ganda.
2. Praktis,
dapat dipergunakan sebagai salah satu bahan informasi kepada pihak pengambil
keputusan dalam menyelenggarakan pendidikan sistem ganda.
3. Siswa yang
mengikuti pendidikan sistem ganda
4. Menjadi
contoh atau model pendidikan sistem ganda bidang keahlian pariwisata.
Acuan teoritik
Pengertian
evaluasi banyaknya kajian evaluasi program yang membawa implikasi semakin
banyaknya model evaluasi yang berbeda cara dan penyajiannya, namun jika
ditelusuri semua model bermuara kepada satu tujuan yang sama yaitu menyediakan
informasi dalam kerangka kebijakan atau keputusan bagi pengambil kebijakan.
Evaluasi sebagai kegiatan Investigasi yang sistematis tentang kebenaran atau
keberhasilan suatu tujuan.
Model riset evaluasi
Stake
Mengidentifikasi tiga tahap dari evaluasi program pendidikan dan faktor yang
mempengaruhinya yaitu:
1. Antecedents
phase; sebelum program diimplementasikan
2. Transactions
phase; pelaksanaan program
3. Outcomes
phase; mengetahui akibat implementasi pada akhir program
Pendidikan
Kejuruaan
1. Pengertian
dan fungsi pendidikan Kejuruaan
2. Model-model
pendidikan Kejuruaan
B. Pendidikan sistem ganda
1. Pengertian
pendidikan sistem ganda
2. Tujuan
pendidikan sistem ganda
3.
Karakteristik pendidikan sistem ganda
Pendidikan
sistem ganda di Sekolah Menengah Kejuruaan
1. Peserta
didik
2. Kurikulum
3. Tenaga
kependidikan
4. Proses
pembelajaran dan pelatihan
5. Fasilitas /
sarana dan prasarana pendidikan
6. Penilaian
hasil belajar
7. Pembiayaan
pendidikan sistem ganda
8. Hubungan
kerjasama dengan institusi pasangan
9. Proses
pengelolaan PSG
Hasil penelitian yang relevan
Komponen-komponen evaluasi program
1. Komponen
masukan program PSG
2. Komponen
proses program PSG
3. Komponen
hasil program PSG
C. Hasil penelitian
Deskripsi
program: Tujuan program ini adalah untuk menghasilkan tenaga kerja yang
memiliki keahlian profesional.
Deskripsi hasil evaluasi
1. Masukkan
2. Proses
3. Hasil
Keterbatasan evaluasi
Kesimpulan, implikasi, dan saran
0 komentar:
Posting Komentar